Urutan kristalisasi mineral dalamn reaksi Bowen tidak
semata-mata menunjukkan “Sacceasive Crystalitation”, tetapi bisa “overlapping”.
Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai
kemungkinan
himpunan
mineral utama didalam batuan beku diantaranya :
Mineral
utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:
a.
Kwarsa (Quartz)
Mineral
ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang banyak
sekali tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya
pengotoran dari unsur lain sehingga berwarna lain, bentuk kristal prismatic
hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya: conchoidal, kekerasan: 7 (skala
mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat garis-garis mendatar pada sisi
bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering berwarna jernih atau
putih suram. Pengisian dari berbagai zat didalamnya, memberikan warna yang
berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-kuningan, ungu (amnetis), coklat dan
lain-lain. Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena merupakan mineral
yang menghablur terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi
celah-celah dan rongga-rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari
mineral yang telah terbentuk lebih dahulu.
b.
Feldspar
Merupakan
golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai Silikat
dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin
terlihat belahan dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan,
yaitu:
1.
Potash Felspar (K Al Si3O8)
Terdiri
dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat
atau merah daging, abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik,
tidak ada striasi (garis-garis paralel yang lembut). Ortoklas (KALSiO2),
sebagai sumber utama unsur K (Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna abu-abu,
kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat asam.
2.
Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8
Warna
putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah
ada sitriasi. Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat
dilihat dibawah loupe, lebih-lebih di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona
dan berubah menjadi Serisit, Kaolinit atau Epidot.
Plagioklas
felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:
a.
Albit
b.
Oligoklas
c.
Andesin
d.
Bitownit
e.
Labradorit
f.
Anorthit
Makin
ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung Ca.
Albit, Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit
disebut Plagioklas basa atau Calcic Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8
kenampakannya menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih abu-abu dan secara
optic Plagioklas mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral
Albit, Oligoklas, Andesine, Bitonit, Labradorit dan Anortit.
c.
Feldspatoid
Merupakan
mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak
cukup terdapat SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak
terbentuk, karena yang terbentuk adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas
beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O) sebagai pengganti orthoklas.
Warnanya putih agak jernih dan bentuknya aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6)
sebagai pengganti Plagioklas (Albit). Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau
bulat. Sodalit warnanya putih, abu-abu atau kebiruan.
d.
Mika (Glimmer)
Ada
tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.
1).
Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10).
Mudah dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian
yang sangat tipis, transparan dan fleksibel, tidak berwarna, abu-abu, kehijauan
atau coklat muda, kilap vitreum, kekerasan 2-3.
2).
Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8.
Mudah terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak
transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua, kilap vitrous, kekerasan
2,5 - 3.
3).
Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.
e.
Amfibol
Terutama
terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2.
Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak panjang dengan
belahan dua arah menyudut kira-kira 900. Merupakan kumpulan mineral-mineral
yang berbentuk prisma pendek berisi delapan. Warna : coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah Hornblende.
f.
Piroksen
Terutama
terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4
dengan belahan 2 arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang
berbentuk prisma pendek bersisi delapan. Striasi bersudut kira-kira 900.
Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan
Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini
antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak terdapat
ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.
g.
Olivin
Biasanya
berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu
Basalt dan Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk
pertama-tama dari magma. Warna hijau atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir
halus dan granular. Pecahan concoidal (seperti kerang). Kekerasan 6,5 - 7.
h.
Kalsit
Mineral
ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk
Rombuder, susunan kimianya CaCO3.
i.
Grafit
Mineral
ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam,
lunak, umumnya pada batuan ubahan.
a. Kelompok batuan ultrabasa
dan basa
ü Olivin
ü Olivin –Piroksen
ü Olivin-Plagioklas
ü Olivin-Plagioklas-Piroksen
ü Piroksen
ü Piroksen-Plagioklas
b. Kelompok batuan intermediate
ü
Piroksen-Hornblende-Plagioklas
ü Hornblende-Plagioklas
ü
Hornblende-Plagioklas-Biotit-Kwarsa
c. Kelompok batuan
intermediete-asam
ü
Hornblende-Biotit-Ortoklas-Plagioklas
ü
Hornblende-Biotit-Muscovit-Plagioklas-Kwarsa
ü
Biotit-Muscovit-Ortoklas
Sebenarnya di dalam himpunan mineral tersebut diatas
ada suatu mineral lain yang sangat khas (tidak tertera dalam deret Bowen) yaitu
suatu kelompok seri batuan bersusunan basa, yaitu mineral golongan feldspatoid
(leusite, nefelin, dsb). Hadirnya mineral tersebut memberikan petunjuk bahwa
kandungan silika dalam magma terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan
terbentuk mineral golongan feldspar.
KOMPOSISI
MINERAL BATUAN BEKU
Menurut Walker T. Huang, 1962, komposisi mineral
dikelompokkan menjadi tiga kelompok mineral yaitu :
A.
Mineral Utama
Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari
kristalisasi magma dan kehadirannya sangat menentukkan dalam penamaan batuan.
Berdasarkan warna dan densitas dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Mineral felsik ( mineral berwarna terang
dengan densitas rata-rata 2,5 - 2,7 ), yaitu :
a. Kuarsa ( SiO2 )
b.
Kelompok feldspar, terdiri dari seri feldspar alkali (K, Na) ALSi3O8. Seri feldspar alkali terdiri
dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan mikrolin. Seri plagioklas
terdiri dari albit, oligoklas, andesin, labradorit, biwtonit dan anortit.
c. Kelompok feldspartoid (Na, K Alumina
silika), terdiri dari nefelin, sodalit, leusit.
2. Mineral mafik (mineral-mineral feromagnesia
dengan warna gelap dan densitas rata-rata 3,0 - 3,6), yaitu :
a. Kelompok olivin, terdiri dari Fayalite dan
Forsterite
b. Kelompok piroksen, terdiri dari Enstatite,
Hiperstein, Augit, Pigeonit, Diopsid.
c. Kelompok mika, terdiri dari Biotit,
Muscovit, Plogopit.
d.
Kelompok Amphibole, terdiri dari Anthofilit, Cumingtonit, Hornblende,
Rieberkit, Tremolit, Aktinolite, Glaukofan, dll.
B.
Mineral Sekunder
Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama,
dapat dari hasil pelapukan, hidrotermal maupun metamorfisma terhadap
mineral-mineral utama. Dengan demikian mineral-mineral ini tidak ada
hubungannya dengan pembekuan magma (non pirogenetik). Mineral sekunder terdiri
dari :
a.
Kelompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit), dapat terbentuk dari
hasil ubahan mineral plagioklas.
b.
Kelompok serpentin (antigorit dan krisotil), umumnya terbentuk dari hasil
ubahan mineral mafik (terutama kelompok olivin dan piroksen).
c.
Kelompok klorit (proktor, penin, talk), umumnya terbentuk dari hasil ubahan
mineral kelompok plagioklas.
d. Kelompok serisit sebagai ubahan mineral
plagioklas.
e. Kelompok kaolin (kaolin, hallosyte), umumnya
ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan beku.
C.
Mineral Tambahan (Accesory Mineral)
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada
kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila hadir dalam jumlah
yang cukup banyak tetap tidak mempengaruhi penamaan batuan, tetapi hal ini bisa
mempunyai nilai ekonomis. Termasuk dalam golongan ini antara lain :
a. Hematite
b. Kromit
c. Muscovit
d. Rutile
e. Magnetit
f. Zeolit
g. Apatit dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar