Minggu, 03 Juni 2018

SERI REAKSI BOWEN



SERI REAKSI BOWEN













 















Urutan kristalisasi mineral dalamn reaksi Bowen tidak semata-mata menunjukkan “Sacceasive Crystalitation”, tetapi bisa “overlapping”. Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai kemungkinan
himpunan mineral utama didalam batuan beku diantaranya :
Mineral utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:

a. Kwarsa (Quartz)

Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang banyak sekali tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari unsur lain sehingga berwarna lain, bentuk kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya: conchoidal, kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat garis-garis mendatar pada sisi bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering berwarna jernih atau putih suram. Pengisian dari berbagai zat didalamnya, memberikan warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-kuningan, ungu (amnetis), coklat dan lain-lain. Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena merupakan mineral yang menghablur terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah dan rongga-rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah terbentuk lebih dahulu.

b. Feldspar

Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai Silikat dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan, yaitu:

1. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat atau merah daging, abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-garis paralel yang lembut). Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K (Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat asam.

2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah ada sitriasi. Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat dilihat dibawah loupe, lebih-lebih di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit, Kaolinit atau Epidot.

Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

a. Albit
b. Oligoklas
c. Andesin
d. Bitownit
e. Labradorit
f. Anorthit

Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung Ca. Albit, Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut Plagioklas basa atau Calcic Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih abu-abu dan secara optic Plagioklas mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral Albit, Oligoklas, Andesine, Bitonit, Labradorit dan Anortit.

c. Feldspatoid

Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak cukup terdapat SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak terbentuk, karena yang terbentuk adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O) sebagai pengganti orthoklas. Warnanya putih agak jernih dan bentuknya aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6) sebagai pengganti Plagioklas (Albit). Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya putih, abu-abu atau kebiruan.

d. Mika (Glimmer)

Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat tipis, transparan dan fleksibel, tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum, kekerasan 2-3.

2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8. Mudah terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.

3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.

e. Amfibol

Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2. Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak panjang dengan belahan dua arah menyudut kira-kira 900. Merupakan kumpulan mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek berisi delapan. Warna : coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah Hornblende.

f. Piroksen

Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan belahan 2 arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek bersisi delapan. Striasi bersudut kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak terdapat ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin

Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu Basalt dan Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari magma. Warna hijau atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan concoidal (seperti kerang). Kekerasan 6,5 - 7.

h. Kalsit

Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk Rombuder, susunan kimianya CaCO3.

i. Grafit

Mineral ini  unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada batuan ubahan.
a.       Kelompok batuan ultrabasa dan basa
 ü Olivin
 ü Olivin –Piroksen
 ü Olivin-Plagioklas
 ü Olivin-Plagioklas-Piroksen
 ü Piroksen
 ü Piroksen-Plagioklas

b.      Kelompok batuan intermediate
ü Piroksen-Hornblende-Plagioklas
ü Hornblende-Plagioklas
ü Hornblende-Plagioklas-Biotit-Kwarsa

c.       Kelompok batuan intermediete-asam
ü Hornblende-Biotit-Ortoklas-Plagioklas
ü Hornblende-Biotit-Muscovit-Plagioklas-Kwarsa
ü Biotit-Muscovit-Ortoklas

Sebenarnya di dalam himpunan mineral tersebut diatas ada suatu mineral lain yang sangat khas (tidak tertera dalam deret Bowen) yaitu suatu kelompok seri batuan bersusunan basa, yaitu mineral golongan feldspatoid (leusite, nefelin, dsb). Hadirnya mineral tersebut memberikan petunjuk bahwa kandungan silika dalam magma terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan terbentuk mineral golongan feldspar.

KOMPOSISI MINERAL BATUAN BEKU

Menurut Walker T. Huang, 1962, komposisi mineral dikelompokkan menjadi tiga kelompok mineral yaitu :

A. Mineral Utama
Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya sangat menentukkan dalam penamaan batuan. Berdasarkan warna dan densitas dikelompokkan menjadi dua yaitu:
  1. Mineral felsik ( mineral berwarna terang dengan densitas rata-rata 2,5 - 2,7 ), yaitu :
a.  Kuarsa ( SiO2 )
b. Kelompok feldspar, terdiri dari seri feldspar alkali  (K, Na) ALSi3O8. Seri feldspar alkali terdiri dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan mikrolin. Seri plagioklas terdiri dari albit, oligoklas, andesin, labradorit, biwtonit dan anortit.
c.   Kelompok feldspartoid (Na, K Alumina silika), terdiri dari nefelin, sodalit, leusit.

2.   Mineral mafik (mineral-mineral feromagnesia dengan warna gelap dan densitas rata-rata 3,0 - 3,6), yaitu :
a.    Kelompok olivin, terdiri dari Fayalite dan Forsterite
b.    Kelompok piroksen, terdiri dari Enstatite, Hiperstein, Augit, Pigeonit, Diopsid.
c.     Kelompok mika, terdiri dari Biotit, Muscovit, Plogopit.
d. Kelompok Amphibole, terdiri dari Anthofilit, Cumingtonit, Hornblende, Rieberkit, Tremolit, Aktinolite, Glaukofan, dll.

B. Mineral Sekunder
Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan, hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral-mineral utama. Dengan demikian mineral-mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non pirogenetik). Mineral sekunder terdiri dari :
a. Kelompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas.
b. Kelompok serpentin (antigorit dan krisotil), umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral mafik (terutama kelompok olivin dan piroksen).
c. Kelompok klorit (proktor, penin, talk), umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok plagioklas.
d.   Kelompok serisit sebagai ubahan mineral plagioklas.
e.   Kelompok kaolin (kaolin, hallosyte), umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan beku.

C. Mineral Tambahan (Accesory Mineral)
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila hadir dalam jumlah yang cukup banyak tetap tidak mempengaruhi penamaan batuan, tetapi hal ini bisa mempunyai nilai ekonomis. Termasuk dalam golongan ini antara lain :
a.   Hematite
b.   Kromit
c.    Muscovit
d.   Rutile
e.   Magnetit
f.     Zeolit
g.    Apatit dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar