MAKALAH TENTANG ANALISIS KIMIA DAN IKATAN KIMIA
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kristalografi mineralogi yang menjelaskan tentang analisis kimia dan ikatan
kimia
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang analisis kimia dan ikatan kimia untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kamis, 7 desember 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Analisa kimia
adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau
campuran senyawa di dalam suatu sampel. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi
anion dan kation. Campuran adalah gabungan dari dua unsur atau lebih. Apabila
suatu campuran dari dua jenis zat yang direaksikan dari dua komponen itu
bereaksi. Percobaan analisa campuran ini dilakukan agar kita dapat megetahui
jenis anion dan kation apa saja yang terdapat dalam suatu larutan. Untuk
mendeteksi adanya kandungan ion-ion tertentu berupa kation dan anion, perlu
dilakukan analisa pada suatu campuran, hingga menunjukkan adanya kation dan
anion yang mungkin terkandung dalam campuran tersebut.
Senyawa kimia adalah zat
kimia murni yang
terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi
menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O)
adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Analisis
Kimia
Kimia analisa adalah cabang ilmu kimia
yang berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi,
struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia analisa dibagi
menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan
untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun
inorganik, sedangkan analisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah
suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan.
Berdasarkan zat-zat penyusunnya materi
dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu zat murni dan campuran.
Zat murni menurut susunan kimianya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur dan senyawa
1) Unsur
Unsur merupakan jenis materi yang
paling sederhana dan tidak dapat dipecah menjadi dua macam zat yang lain atau
lebih. Unsur terdiri dari logam dan non-logam. Untuk memudahkan penulisan,
unsur diberi lambang tertentu yang disebut lambang unsur atau tanda atom.
Lambang unsur diturunkan dari nama unsur itu berdasar aturan yang telah
ditetapkan. Setiap unsur dilambangkan oleh huruf awal dari nama latin unsure
tersebut, yang ditulis dengan huruf besar. Unsur yang mempunyai huruf awal
sama,lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama unsur
itu, yangditulis dengan huruf kecil.
2) Sifat Unsur
Sampai saat ini telah dikenal tidak
kurang dari 114 macam unsur yang terdiri dari 92 unsur alam dan 22 unsur
buatan. Berdasarkan sifatnya, unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam,
unsur nonlogam, serta unsur metaloid. Contoh unsur logam di antaranya besi,
seng, dan tembaga. Contoh unsur nonlogam di antaranya karbon, nitrogen, dan
oksigen. Silikon dan germanium tergolong metaloid.
Perbandingan
sifat antara unsur logam dan nonlogam :
1.
Unsur Logam
Logam adalah unsur yang memiliki sifat
mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang
baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal,
kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa
sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya.:
a) Berwujud padat, kecuali raksa.
a) Berwujud padat, kecuali raksa.
b)
Bersifat kuat dan dapat ditempa.
c) Dapat
menghantarkan listrik dan panas (bersifat konduktor).
2. Unsur Non Logam
Unsur
nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya,
unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal.
Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium.
Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan
iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang
berwujud cair adalah bromin.
a) Dapat
berwujud padat, cair, dan gas.
b) Bersifat
rapuh dan tidak dapat ditempa.
c) Tidak dapat
menghantarkan listrik dan panas (isolator), kecuali grafit.
Unsur Semi Logam
Selain
unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama
metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur
semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Apakah yang dimaksud
semikonduktor? Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan
listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya
menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.
Nama-nama dari,
Unsur-unsur logam :
1.)Nama unsur : aluminium
Lambang unsur : Al
Bentuk fisik :
padat, putih keperakan
2.)Nama unsur : barium
Lambang unsur : Ba
Bentuk fisik : padat,
putih keperakan
3.)Nama
unsur : ferrum
Lambang
unsur : Fe
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
4.)Nama
unsur : aurum
Lambang
unsur : Au
Bentuk
fisik : padat, berwarna kuning
5.)Nama
unsur : kalium
Lambang
unsur : K
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
6.)Nama
unsur : calsium
Lambang
unsur : Ca
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
7.)Nama
unsur : chromium
Lambang
unsur : Cr
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
8.)Nama
unsur : magnesium
Lambang
unsur : Mg
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
9.)Nama
unsur : mangan
Lambang
unsur : Mn
Bentuk
fisik : padat, putih abu-abu
10.)Nama
unsur : natrium
Lambang
unsur : Na
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
11.)Nama
unsur : Nikel
Lambang
unsur : Ni
Bentuk
fisik : padat, putih keperakan
Unsur-unsur yang
membentuk kulit bumi
Unsur-unsur yang membentuk kulit bumi. Unsur
|
Persentase
(%)
|
Aluminium
Besi
Kalium (potasium)
Kalsium
Magnesium
Natrium
Oksigen
Silikon
Unsur-unsur lainnya
|
8,1
5,0
2,6
3,6
2,1
2,9
46,6
27,7
1,4
|
Lautan
pembentuk kulit bumi, terdiri atas air dan berbagai garam. Air tersusun atas
unsur hidrogen dan oksigen. Udara hampir sepenuhnya merupakan campuran oksigen
dan nitrogen ditambah dengan sejumlah kecil beberapa unsur lain. Tubuh manusia
juga tersusun oleh berbagai unsur. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari
air (hidrogen dan oksigen).
Unsur-unsur
yang sudah dikenal ada yang berupa logam, bukan logam (nonlogam), dan
semilogam.
Logam
adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar
listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud
padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada
umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda
lainnya. Beberapa unsur logam di antaranya besi, emas, perak, platina, dan
tembaga.
Rumus Kimia Suatu Unsur
Dalam
rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu
angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak
ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur
tersebut.
Contoh:
1) O2 berarti 1
molekul gas oksigen, dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen
2) P4 berarti 1
molekul fosfor, dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor
Berbeda halnya
dengan 2O dan 4P :
3) 2 O berarti
2 atom oksigen yang terpisah dan tidak terikat secara kimia.
4) 4 P berarti
4 atom fosfor yang terpisah dan tidak terikat secara kimia
Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat
diuraikan menjadi dua atau lebih zat lain dengan reaksi kimia. Senyawa termasuk
zat tunggal karena komposisinya selalu tetap. Sifat senyawa berbeda dengan
sifat unsur penyusunnya. zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa
unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi
kimia tersebut, Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah
senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Contoh:
1)
Perbandingan massa hidrogen : oksigen dalam air = 1 : 8
2)
Perbandingan massa magnesium : oksigen dalam magnesium oksida
=
3 : 2
Rumus Kimia Suatu
Senyawa
Pada rumus kimia suatu senyawa
tercantum lambang atom unsur-unsur yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang
unsur diikuti oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsure tersebut di-dalam
satu molekul senyawa.
Contoh:
1)
H2O berarti 1 molekul air. Dalam 1 molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan1
atom oksigen.
2) CO2 berarti
1 molekul gas karbon dioksida. Dalam 1 molekul gas karbondioksida terdapat 1
atom karbon dan 2 atom oksigen.
Senyawa Biner dari
Logam dan Nonlogam
Aturan dari penulisan senyawa biner
dari logam dan nonlogam adalah unsur logam ditulis terlebih dahulu misalnya
garam dapur terdiri atas unsur logam (natrium) dan unsur nonlogam (klorin).
Oleh karena itu rumus kimia garam dapur dituliskan NaCl (natrium klorida).
Sifat Senyawa
Air merupakan contoh senyawa.
Unsur-unsur pembentuk air adalah oksigen dan hidrogen. Jadi, air terdiri dari
gas oksigen dan gas hidrogen yang bergabung melalui reaksi kimia. Air dengan
rumus kimia H2O, memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya,
yaitu H2 dan O2 yang berupa gas.
Beberapa Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari
|
Senyawa
|
Rumus
|
Kegunaan
|
|
N0
|
|
|
|
|
1
|
|
Natrium
Klorida
|
NaCl
|
Garam dapur
|
3
|
|
Sukrosa
|
C12H22O11
|
Pemanis Gula
|
4
|
|
Asam Kloroda
|
HCl
|
Pembersih
lantai
|
5
|
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
Cuka makan
|
|
|
|
|
|
6
|
|
Asam sulfat
|
H2SO4
|
Pengisi aki
(accu)
|
7
|
|
Air
|
H2O
|
Pelarut,
pembersih
|
8
|
|
Urea
|
CO(NH2)2
|
Pupuk
|
9
|
|
Asam askorbat
|
C6H8O6
|
Vitamin C
|
10
|
|
Aspirin
|
C9H8O4
|
Obat sakit
kepala
|
11
|
|
Soda kue
|
NaHCO3
|
Membuat kue
|
Campuran
Campuran terbentuk dari dua atau lebih
zat yang masih mempunyai sifat asalnya.Ketika gula dicampurkan dengan air, akan
terbentuk larutan gula (campuran gula danair). Campuran ini masih mempunyai
sifat gula (yaitu manis) dan sifat air.
Campuran
juga dapat berupa larutan, suspensi atau koloid :
1)Larutan
Larutan adalah
campuran homogen, Ciri campuran homogen:
Tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
Komposisi di
seluruh bagian adalah sama. Komponen larutan terdiri dari pelarut dan zat
terlarut. Komponen yang jumlahnyaterbanyak dianggap sebagai pelarut. Tapi jika
larutan adalah campuran dari zatpadat dan cair, maka cairan dianggap sebagai
pelarut.
2) Suspensi
Suspensi
adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Batas antar komponendapat dibedakan
tanpa perlu menggunakan mikroskop. Suspensi tampak keruh danzat yang
tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitas.
Contoh: campuran kapur
dan air
3) Koloid
Koloid adalah campuran yang keadaannya
terletak antara larutan dan suspensi. Secara makroskopis koloid tampak homogen,
tetapi jika diamati dengan mikroskopultra akan tampak heterogen. Komposisi
campuran tidak tetap, oleh karena itu sususan zat dalam campurandinyatakan
dalam kadar zat yang membentuk campuran.
Sifat Campuran
Suatu
campuran dapat merupakan gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa,
atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless steel (baja tahan karat)
terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel.
Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air sirup.
Bila air sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai
campuran homogen.
Amati
segelas air yang dicampur dengan pasir. Apabila zat-zat penyusunnya bercampur
secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya
maka disebut campuran heterogen
Pengertian
Energi
Energi adalah kemampuan untuk-melakukan
usaha, contoh anda akan merasa lelah ketika anda berlari karena anda
mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat anda akan kehabisan
energi dan akhirnya anda tidak mampu lagi berlari.
a) Perubahan Energi
Energi
justru bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk. Sebagai contoh energi
kimia dalam baterei kering bermanfaat untuk menyalakan senter, ketika terjadi
perubahan enegi kimia dalam baterei menjadi energi listrik.
b) Bentuk-Bentuk Energi
Konsep
bentuk energi tidak terlepas dari perubahan energi karena yang berubah adalah
bentuk energi.
c) Macam-macam
bentuk energi.
Berikut
ini kita akan memberikan berbagai bentuk energi yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Energi panas
Energi
kalor dari matahari dapat menguapkan air sehingga pakaian yang basah bila
dijemur bisa menjadi kering.
Energi bunyi
Energi
bunyi dapat menggerakan benda-benda disekitar sumber bunyi.
Energi kimia
Energi
kimia tersimpan dalam bahan baker dan makanan.
Energi gerak
Energi
gerak dapat ditemukan pada benda yang bergerak.
Ikatan Kimia
·
Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar
atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut
a) atom yang 1 melepaskan elektron,
sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
b)
penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c)
penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang
berikatan
·
Tujuan pembentukan ikatan kimia
adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
·
Elektron yang berperan pada
pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat.
·
Salah 1 petunjuk dalam pembentukan
ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA
atau golongan 18 (gas mulia).
·
Maka dari itu, dalam pembentukan
ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur
gas mulia.
·
Unsur gas mulia mempunyai elektron
valensi sebanyak 8 (oktet) atau
2 (duplet, yaitu atom Helium).
Sebagian besar
partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi
saja yang berupa atom.
Contoh:
1) Gas nitrogen adalah gabungan dari 2 atom
nitrogen.
2) Air terdiri dari gabungan 2 atom hidrogen
dengan 1 atom oksigen.
3) Magnesium klorida adalah
gabungan 1 ion magnesium dengan 2 ion klorida.
Atom-atom dalam
molekul atau ion tersebut diikat oleh suatu gaya yang disebut ikatan kimia.
Apabila unsur-unsur bereaksi membentuk senyawa, terbentuk ikatan kimia antara
atom-atom penyusunnya. Pada proses pembentukan ikatan kimia tersebut, atom
hanya mengalami perubahan pada struktur elektron kulit terluar
Ketika
dua atom atau
ion “berpegangan” dengan sangat erat, dapat dikatan bahwa di antaranya terdapat
suatu ikatan kimia. Dalam pembentukannya, yang berperan adalah elektron valensi, yaitu
elektron yang berada pada kulit terluar. Untuk memudahkan penggambaran elektron
valensi pada atom suatu unsur dan
ikatan yang terbentuk dapat digunakan simbol Lewis (simbol titik-elektron
Lewis). Senyawa Hidrokarbon,
Struktur Atom
Simbol Lewis dari suatu unsur
terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik untuk setiap satu elektron
valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk
unsur-unsur berikut.
Sebagian besar unsur
yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan
unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan.
Cara menentukan jenis ikatan yang terjadi antar unsur antara lain, dengan
mengetahui sifat fisisnya, menentukan susunan elektron di kulit terluarnya
(elektron valensi), menyelidiki polaritas tiap unsur, serta menghubungkannya
dengan sifat keelektronegatifan melalui percobaan dan Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik
ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika
kuantum. Dalam praktiknya,
para kimiawan biasanya bergantung pada teori
kuantum atau penjelasan
kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam
menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan
dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia
menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan
kimia juga menentukan struktur suatu zat.
A.
Kestabilan
Unsur
Sebagian besar unsur di alam ingin
mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan
unsur lain, lalu membentuk suatu molekul atau senyawa yang stabil. Kemampuan
bergabung tersebut terjadi karena gaya tarik-menarik antar unsur (atom). Dengan
demikian, setiap atom atau unsur dapat membentuk senyawa yang khas dan berbeda,
karena kekuatan daya tarikmenarik antar atom mempengaruhi sifat senyawa yang
terbentuk. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia
dapat bersatu disebut ikatan kimia.
Ikatan kimia ditemukan pertama kali
oleh ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Gilbert Newton Lewis pada tahun 1916.
Konsep ikatan kimia yang dikemukakan sebagai berikut.
1. Gas mulia (He, Ne, Ar, Xe, dan Rn)
sukar membentuk
senyawa karena gas mulia memiliki
susunan elektron yang
stabil (tidak melepas dan menerima
elektron di kulit
terluarnya), sehingga disebut inert.
2. Setiap atom ingin memiliki susunan
elektron yang stabil
dengan cara melepaskan atau menangkap
elektron.
3. Susunan elektron yang stabil dicapai
dengan cara berikatan
antar atom lain.
B.
Struktur
Lewis
Antar unsur saling berinteraksi dengan
menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya 2
interaksi antar unsur diperkenalkan oleh Gilbert N. Lewis dengan nama Struktur
Lewis. Struktur Lewis dilambangkan dengan memberikan sejumlah titik yang
mengelilingi atomnya ( biasanya dilambangkan dengan x atau • ). Setiap titik
mewakili satu elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut.
Contoh :
Tentukan
susunan elektron valensi dan Struktur Lewis untuk unsur-unsur
berikut.
1.
Hidrogen
2.
Oksigen
3.
Karbon
4.
Neo
5.
Aluminium
C.
Ikatan
Ion
Ikatan
ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarikmenarik
antara ion
positif dan ion negatif. Ion positif terbentuk karena unsur
logam
melepaskan elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena
unsur nonlogam
menerima elektron. Ikatan ion terjadi karena adanya serah
terima
elektron.
Atom-atom
membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin
mencapai
keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia.
Ikatan ion
terbentuk antara:
a. ion positif
dengan ion negatif,
b. atom-atom
berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom
berafinitas
elektron besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan
atom-atom unsur
golongan VIA, VIIA),
c. atom-atom
dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang
Sifat umum senyawa ionik :
1) Titik didih dan
titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi
mudah patah
3) Penghantar
panas yang baik
4) Lelehan maupun
larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut
dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)
7)
Senyawa-senyawa ion padat tidak tersusun dari molekul-molekul tetapi
dari ion-ion.
8) Berupa
elektrolit.
9) Berupa
zat padta yang keras.
10)
Mempunyai titik lebur dan titik didih tinggi, karena untuk memecah gaya
tarik antar ion sangat besar.
11) Larut
dalam air atau pelarut sejenis dan tidka larut dalam pelarut organik.
A.
mempunyai
keelektronegatifan besar.
ikatan Ion Ikatan ion terbentuk akibat
adanya serah-terima elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga
konfigurasi elektron dari atom-atom itu menyerupai konfigurasi elektron gas
mulia. Atom-atom yang menyerahkan elektron valensinya kepada atom pasangannya
yang bermuatan positif disebut kation. Adapun atom-atom yang menerima elektron
yang bermuatan negatif disebut anion.
B.
Ikatan
Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron. Adakalanya dua atom dapat menggunakan
lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan bersama dua pasang atau
tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap dua atau rangkap tiga.
Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung pada
kebutuhan tiap atom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia
(kaidah duplet atau oktet).
Macam-macam ikatan
kovalen
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan
yang terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron (setiap atom
memberikan satu elektron untuk digunakan bersama).
2. Ikatan Kovalen
Rangkap
Dalam ikatan kovalen, selain ikatan
kovalen tunggal juga terdapat ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga.
Contoh-contoh
dari ikatan kovalen.
-ikatan kovalen rangkap dua : a. Struktur Lewis Molekul O2
b. Struktur Lewis Molekul CO2
- Ikatan
Kovalen Rangkap Tiga : senyawa N2. Dalam struktur Lewis
molekul N2, atom N memiliki tiga elektron yang tidak berpasangan.
3. Senyawa Kovalen
Polarisasi
Perbedaan
keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan
keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik
ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang
menyebabkan
senyawa menjadi polar. Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut
memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang
berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan
ikatan kovalen polar.
4. Ikatan Kovalen
Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
kovalen yang terjadi karena pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari
salah satu atom yang berikatan Ikatan kovalen koordinat dapat terjadi antara
suatu atom yang
mempunyai
pasangan elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi
oktet
dengan atom lain yang membutuhkan dua elektron dan belum mencapai konfigurasi
oktet. Senyawa kovalen yang memiliki
sepasang elektron untuk digunakan bersama yang berasal hanya dari salah satu
atom dinamakan ikatan kovalen koordinasi.
Ikatan Logam
Ikatan
logam adalah suatu jenis ikatan
kimia yang melibatkan gaya tarik elektrostatik di antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam satu awan elektron
dan ion logam bermuatan positif. Dipahami sebagai kemitraan elektron
"bebas" di antara satu kisi ion bermuatan positif (kation), ikatan logam biasanya dibandingkan dengan ikatan di dalam
garam lebur. Namun, pandangan ini hanya tepat untuk beberapa jenis logam saja. Dalam pandangan yang lebih ke arah mekanika
kuantum, elektron konduksi
membagi kepadatan mereka di antara semua atom yang berfungsi sebagai entitas
netral (tidak bermuatan). Ikatan logam memainkan peran dalam berbagai sifat
fisik yang dimiliki
oleh sesuatu logam seperti kekuatan, duktilitas, konduktivitas termal dan listrik, serta kilauan
Logam mempunyai sifat-sifat antara lain:
a. pada suhu kamar umumnya padat,
b. mengilap,
c. menghantarkan panas dan listrik dengan baik,
d. dapat ditempa dan dibentuk.
Dalam
bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closely packed). Susunan logam terdiri
atas ion-ion logam dalam lautan elektron
a) Titik Didih dan
Titik Lebur Logam
Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung
dengan kekuatan ikatan logamnya. Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi
bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada
satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam
makin besar.
Hal ini
menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya
semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam
dengan awan elektronnya semakin lemah.Hal ini dapat dilihat pada titik
didih dan titik lebur logam alkali.
b) Daya Hantar
Listrik Logam
Sebelum logam diberi beda potensial, elektron valensi
yang membentuk awan elektron bergerak ke segala arah dengan jumlah yang sama
banyak. Apabila
pada logam diberi beda potensial, dengan salah satu ujung logam ditempatkan
elektroda positif (anoda) dan pada ujung yang lain ditempatkan ujung negatif
(katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda lebih banyak dibandingkan
jumlah elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi hantaran listrik.
c) Daya Hantar Panas
Logam
Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu
ujung dari logam dipanaskan maka awan elektron ditempat tersebut mendapat
tambahan energi termal. Karena awan elektron bersifat mobil, maka energi
termal tersebut dapat ditransmisikan ke bagian-bagian lain dari logam yang
memiliki temperatur lebih rendah sehingga bagian tersebut menjadi panas.
d) Kilap Logam
Permukaan logam yang bersih dan halus akan memberikan
kilap atau kilau (luster) tertentu. Kilau logam berbeda dengan kilau unsur nonlogam. Kilau logam dapat dipandang dari segala sudut
sedangkan kilau nonlogam hanya dipandang dari sudut tertentu.
Logam akan
tampak berkilau apabila sinar tampak mengenai permukaannya. Hal ini disebabkan
sinar tampak akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada
permukaan logam.
Eksitasi
elektron yaitu perpindahan elektron dari keadaan dasar (tingkat energi
terendah) menuju ke keadaan yang lebih tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi
dapat kembali ke keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetik. Energi
yang dipancarkan inilah yang menyebabkan logam tampak berkilau.
e) Aloi atau Alloy
Logam-logam selalu dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya rangka jendela, peralatan-peralatan rumuh tangga, rangka
pesawat maupun maupun bahan lain yang menggunakan logam. Bahan-bahan logam tersebut
bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah dicampur atau
ditambah dengan unsur-unsur lain yang disebut aloi atau sering disebut lakur atau paduan.
Aloi terbentuk
apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan suatu logam
dicampur dengan unsur-unsur nonlogam dan campuran tersebut tidak saling
bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Aloi dibagi
menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi. Disebut aloi selitan bila
jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan
aloi substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar
dari jari-jari atom logam.
Ikatan Antara Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik
menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar
pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang
paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini
masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H
dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari
molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu
ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini
dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin
besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan
mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa
tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen
tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa
dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda
keelektronegatifan terbesar.
b. Ikatan van der walls
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai
untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini
merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol
seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun
sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu,
molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan
negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik
atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik
menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
C.
Teori Orbital Molekul
Teori Ikatan Valensi mampu secara
kualitatif menjelaskan kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat tumpang-tindih
orbital-orbital atom. Dengan konsep hibridisasi pun dapat .sayangnya dalam
beberapa kasus, teori ikatan valensi tidak dapat menjelaskan sifat-sifat
molekul yang tramati secara memuaskan. Contohnya adalah molekul oksigen, yang
struktur Lewisnya sebagai berikut.
Menurut gambaran struktur Lewis
Oksigen di atas, semua elektron pada O2 berpasangan dan molekulnya seharusnya
bersifat diamagnetik, namun kenyataanya, menurut hasil percobaan diketahui
bahwa Oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan.
Temuan ini membuktikan adanya kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi.
Sifat magnet dan sifat-sifat molekul
yang lain dapat dijelaskan lebih baik dengan menggunakan pendekatan mekanika
kuantum yang lain yang disebut sebagai teori orbital molekul (OM), yang
menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan
dari interaksi orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang
terkait dengan molekul secara keseluruhan.
Menurut teori OM, tumpang tindih
orbital 1s dua atom hidrogen mengarah pada pembentukan dua orbital molekul,
satu orbital molekul ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital
molekul ikatan memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih
besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan
memiliki energi yang lebih besar dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan
dengan orbital atom pembentuknya. Penempatan elektron dalam orbital molekul
ikatan menghasilkan ikatan kovalen yang stabil, sedangkan penempatan elektron
dalam orbital molekul antiikatan menghasilkan ikatan kovalen yang tidak stabil.
Dalam orbital molekul ikatan
kerapatan elektron lebh besar di antara inti atom yang berikatan. Sementara,
dalam orbital molekul antiikatan, kerapatan elektron mendekati nol diantara inti.
Perbedaa ini dapat dipahami bila kita mengingat sifat gelombang pada elektron.
Gelombang dapat berinteraksi sedemikian rupa dengan gelombang lain membentuk
interferensi konstruktif yang memperbesar amplitudo, dan juga interferensi
destruktif yang meniadakan amplitudo.
Pembentukan orbital molekul ikatan
berkaitan dengan interferensi konstruktif, sementara pembentukan orbital
molekul antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif. Jadi, interaksi
konstruktif dan interaksi destruktif antara dua orbital 1s dalam molekul H2
mengarah pada pembentukan ikatan sigma (σ1s) dan pembentukan antiikatan sigma
(σ*1s).
C. Hibridisasi
Dalam kimia, hibridisasi adalah
sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang
baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep
orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk
orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan
dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan
teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada
hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung suprihatin, Michel Gelbert,
Sampah dan pengelolaanya, VEDC Malang , 1999
Brady James.E , 1994, Kimia
Universitas, diterjemahkan oleh A. Hadyana Pudjaatmaka, Ph.D, Erlangga,
Jakarta.
Brown, L. S., Holme, T. A., 2006, Chemistry
for Engineering Students,Thomson Books/Cole, Canada
Evans, James R, Creative Thinking,
Colledge Division, South – Western Publising Co, Cincinnanti.